Probiotik , Prebiotik dan Sinbiotik

Dulunya usus hanya dipandang sebagai gudang penyimpan makanan dan tong sampah sisa pencernaan makanan. Belakangan cara pandang ilmuwan berubah. Usus dianggap organ penting sejak diketahui ada milyaran mikroba dalam usus yang berperan bagi kesehatan.
Bakteri atau flora usus ada sekitar 100-400 jenis. Jumlah keseluruhan dalam usus mencapai trilyunan. Secara sederhana dikelompokkan sebagai bakteri baik (misalnya Bifidobacterium, Eubacterium dan Lactobacillus) dan bakteri jahat (Clostridium, Shigella, dan Veillonella).
Bakteri-bakteri itu hidup dalam kesimbangan. Jika kesimbangan terganggu, bakteri jahat alias bakteri patogen (penyebab penyakit) meningkat, maka kesehatan orang yang bersangkutan akan terganggu.
Bakteri jahat mengeluarkan racun yang bisa menyebabkan diare serta mengeluarkan enzim yang mendorong terbentuknya senyawa karsinogenik dalam saluran pencernaan. Sebaliknya, bakteri baik akan menghasilkan antibiotika alami yang membantu keutuhan mukosa usus, proses metabolisme, serta meningkatkan
kekebalan tubuh. Bakteri baik ini disebut probiotik.
Konsep probiotik sudah dikenal sejak 2000 tahun yang lalu. Namun baru awal abad ke-19 dibuktikan secara ilmiah oleh Ilya Metchnikoff, seorang ilmuawan Rusia yang bekerja di Institut Pasteur, Paris. Metchnikoff mendapatkan, bangsa Bulgaria yang mempunyai kebiasaan mengonsumsi yogurt (susu fermentasi) tetap sehat dalam usia lanjut.
Susu fermentasi diketahui mengandung bakteri asam laktat yang mampu meningkatkan kerja enzim galaktosidase yang memudahkan pencernaan laktosa dalam usus, meningkatkan kualitas nutrisi, menurunkan kadar kolesterol darah, mencegah kanker dan mengatasi diare.
Probiotik juga dipercaya dapat mencegah konstipasi, meningkatkan metabolisme mineral terutama kalsium, mengurangi bakteri Helycobacter pylori yang menyebabkan infeksi lambung berkepanjangan.
Kemampuan probiotik mengatasi diare telah diteliti di negara maju dan berkembang.
Definisi diare menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah buang air besar encer atau cair lebih daripada tiga kali sehari. Diare disebabkan jahat maupun virus dalam usus. Contohnya, Clostridium difficile yang menyebabkan diare pada orang dewasa dan rotavirus yang menimbulan diare pada anak
Pengobatan diare yang disarankan WHO adalah rehidrasi dengan cairan mengandung natrium dan kalium untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang hilang. Antidiare atau antimuntah tidak dianjurkan untuk diberikan. Antibiotik hanya digunakan pada kasus diare invasif seperti disentri atau kolera.
Bagi sebagian ahli, lanjut Rina, rehidrasi dianggap tidak cukup. Penderita diare perlu nutrisi untuk memulihkan kondisi usus. Pemberian probiotik dapat menjadi alternatif pengelolaan nutrisi pada penderita diare.
Penelitian Isolauri dari Finlandia di laboratorium mendapatkan probiotik mampu mencegah invasi bakteri jahat dan memproduksi antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri jahat. Uji klinis yang dilakukan Savedra di AS membuktikan efek positif Bifidobacterium bifidum pada 55 anak penderita diare akut.
Penelitian di Pakistan dan Thailand membuktikan, Lactobacillus GG dapat mengurangi jumlah pasien yang mengalami diare persisten.
Pemberian Lactobacillus GG mampu memendekkan durasi diare dari 3,5 hari menjadi 2,5 hari pada anak yang dirawat di rumah. Konsentrasi serum antibodi IgA untuk melawan rotavirus meningkat secara signifikan apada anak yang diberi probiotik.
SEAMEO-Tropmed Pusat Kajian Gizi Regional melakukan penelitian di Indonesia dan Vietnam. Uji klinis di dua rumah sakit di Jakarta menunjukkan pemberian probiotik Lactobacillus ramnosus dikombinasi dengan prebiotik setelah rehidrasi oral pada 58 bayi penderita diare akut dengan dehidrasi sedang dapat mengurangi lama diare, lama rawat inap, dan pengobatan. Tidak ditemukan efek samping. Penderita tidak diberi antidiare maupun atibiotika.
Di Vietnam dilakukan uji komunitas untuk melihat efek probiotik dalam mencegah diare apada anak di bawah usia tiga tahun. Pemberian susu kedelai yang difermentasi dengan Lactobacillus bulgaricus, Steptococcus thermophilus, dan Bifidobacterium dapat menurunkan kejadian diare pada anak pedesaan Vietnam.
Probiotik yang bermanfaat, demikian Rina, harus memenuhi kriteria diproduksi dalam keadaan hidup dalam jumlah banyak, tetap hidup dan stabil selama penyimpanan dan penggunaan serta dalam ekosistem usus. Hal serupa dikemukakan Dr Inggrid Waspodo MSc MBA dari Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (P3T) Biotek, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Perbedaan Antara Probiotik dan Prebiotik
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang berasal dari tumbuhan. Mereka pada dasarnya adalah ganggang. Bakteri probiotik hadir di usus sejak manusia lahir. Bakteri ini terus menerus mengalahkan mikroba lain dalam tubuh, dan hal ini dapat dapat mengancam populasinya. Selain itu, pengobatan antibiotik dapat membunuh semua bakteri dalam tubuh Anda, termasuk bakteri probiotik. Bila itu terjadi, Anda mungkin perlu mengkonsumsi suplemen probiotik. Beberapa bakteri probiotik seperti Lactobacillus acidophilus, Bifidobacterium, dll, dapat kita dapatkan dari beberapa sumber makanan, seperti Kefir yogurt, keju, susu, dll.
Prebiotik merupakan karbohidrat dari jenis ' fructo -oligosakarida '. Pada dasarnya Prebiotik adalah molekul gula rantai pendek, yang mengandung fruktosa. Prebiotik adalah serat yang tidak bisa dicerna oleh tubuh dan menjadi makanan untuk probiotik. Sebagai molekul-molekul gula yang tidak dapat dipecah, mereka langsung ke perut, di mana probiotik dapat memakannya. Asparagus, bawang putih, bawang, buah, pisang, tomat, bayam, kangkung, lobak, sawi, kacang, biji-bijian, gandum adalah beberapa sumber dari prebiotik.
Setiap kali Bakteri Probiotik berkurang, tubuh menjadi rentan terhadap berbagai penyakit dan infeksi seperti infeksi jamur, Anda juga mungkin mengalami kondisi seperti sindrom iritasi usus atau rheumatoid arthritis. Beberapa manfaat kesehatan umum dari probiotik:
  • Mengobati diare
  • Mengobati Sindrom Iritasi Usus Mencegah dan mengobati infeksi saluran kemih
  • Mengurangi kemungkinan kanker kandung kemih
  • Memperpendek durasi infeksi usus
  • Mencegah dan mengendalikan eksim anak
  • Mengobati kondisi peradangan yang disebut pouchitis
Prebiotik menciptakan lingkungan yang tidak bersahabat bagi bakteri berbahaya dalam usus, sehingga meningkatkan pertumbuhan yang menguntungkan. Prebiotik memperkuat sistem kekebalan tubuh, sehingga mengurangi kejadian infeksi. Mereka juga membantu dalam penyerapan kalsium dan magnesium yang lebih baik dalam tubuh. Selain itu, mereka juga mengurangi risiko terkena kanker usus dan kanker dubur.
Jadi, probiotik dan prebiotik sangat penting untuk menjaga keseimbangan bakteri menguntungkan dalam tubuh. Oleh karena itu, pastikan Anda mengonsumsi makanan yang kaya probiotik dan prebiotik.
Sinbiotik (Eubiotik) adalah kombinasi probiotik dan prebiotik. Penambahan mikroorganisme hidup (probiotik) dan substrat (prebiotik) untuk pertumbuhan bakteri misalnya fructooligosaccharide (FOS) dengan bifidobacterium atau lactitol dengan lactobacillus. Keuntungan dari kombinasi ini adalah meningkatkan daya tahan hidup bakteri probiotik oleh karena substrat yang spesifik telah tersedia untuk fermentasi sehingga tubuh mendapat manfaat yang lebih sempurna dari kombinasi ini.

Read more:

Tidak ada komentar: